Bersamaan dengan persiapan besar yang dilakukan Cardano untuk perubahan tata kelola melalui Komite Konstitusional baru, seperti yang dilaporkan oleh CNF, Brasil kini sedang menuju perubahan signifikan dalam ranah media sosial. Pendiri Cardano, Charles Hoskinson, mengumumkan rencananya untuk meluncurkan jaringan terdesentralisasi setelah negara tersebut melarang X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).
Larangan ini diberlakukan oleh Mahkamah Agung Federal Brasil karena ketidakpatuhan X terhadap perintah pengadilan dan perannya dalam menyebarkan konten berbahaya, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai sensor. Langkah ini memicu kritik dari berbagai pihak, termasuk Elon Musk, yang menyebut larangan tersebut ilegal.
Cardano Memperkenalkan Platform Terdesentralisasi
Untuk mengatasi masalah ini, Hoskinson, pendiri blockchain Cardano, berencana memperkenalkan platform terdesentralisasi yang tidak dapat dikontrol oleh pemerintah, sejalan dengan misi Cardano untuk menyediakan solusi blockchain yang aman. Platform ini diharapkan dapat menjadi alternatif baru bagi pengguna media sosial di Brasil yang kini kehilangan akses ke X.
Baca juga: ETF Bitcoin Milik BlackRock Alami Penurunan Pertama Sejak Mei
Charles Hoskinson dalam sebuah unggahan di X menyatakan bahwa ia berencana meluncurkan platform media sosial terdesentralisasi di Brasil setelah Mahkamah Agung negara tersebut melarang platform milik Elon Musk. “Meskipun Brasil telah membungkam saudara-saudara kita di X, karya mereka tetap akan berdampak dan berarti bagi kita semua,” tulisnya. “Saya tidak sabar untuk merekrut banyak orang Brasil untuk membantu kami membangun jaringan sosial terdesentralisasi.”
Volatilitas Harga ADA di Tengah Larangan Media Sosial
Sebelumnya, ADA Cardano berada pada harga $0,44, dengan prediksi analis bahwa harga tersebut dapat melonjak jika melewati resistensi $0,45. Namun, saat ini, ADA diperdagangkan pada harga $0,3329, mencerminkan penurunan sebesar 3,37% dalam 24 jam terakhir dan penurunan lebih besar sebesar 13,55% dalam seminggu terakhir. Penurunan ini menunjukkan volatilitas yang terus berlanjut dan tantangan yang dihadapi oleh pergerakan harga ADA.
Tantangan Kebebasan Berbicara di Amerika Latin
Brasil, negara terbesar di Amerika Latin, telah menjadi medan pertempuran baru dalam perjuangan global terkait regulasi kebebasan berbicara di internet. Seperti yang dilaporkan Bloomberg, banyak dari 20 juta pengguna X di Brasil, negara kelima dengan jumlah pengguna internet terbanyak di dunia, kehilangan akses setelah pengadilan memerintahkan penangguhan karena Musk menolak untuk menunjuk perwakilan hukum untuk berurusan dengan pemerintah Brasil.
Baca juga: Apa Itu DApps? Panduan Mengenai Aplikasi Terdesentralisasi
Respon Elon Musk Terhadap Larangan
Di sisi lain, Elon Musk mengingatkan pengguna bahwa mereka masih bisa mengakses platform X melalui situs web, bahkan di ponsel, tanpa memerlukan aplikasi. Dia juga menyarankan untuk mengunduh VPN sebagai langkah antisipasi jika akses mereka diblokir. Musk juga melancarkan serangkaian kritik terhadap Hakim Agung Brasil, Alexandre de Moraes, yang mengeluarkan keputusan tersebut dan memimpin penyelidikan terhadap ujaran kebencian online yang menurutnya membahayakan institusi demokratis.
Visi Hoskinson untuk Platform Alternatif
Proyek Hoskinson ini diharapkan akan menciptakan alternatif yang menggabungkan nilai-nilai desentralisasi dan kebebasan berbicara, menawarkan solusi yang berbeda di tengah ketegangan regulasi kebebasan berinternet di Brasil.