Shopping cart

Magazines cover a wide array subjects, including but not limited to fashion, lifestyle, health, politics, business, Entertainment, sports, science,

TnewsTnews
  • Home
  • Berita
  • India, Nigeria, dan Indonesia Pimpin Indeks Adopsi Kripto Global 2024
Berita

India, Nigeria, dan Indonesia Pimpin Indeks Adopsi Kripto Global 2024

India, Nigeria, dan Indonesia Pimpin Indeks Adopsi Kripto Global 2024
Email :13

Dalam laporan terbarunya, perusahaan analisis data blockchain, Chainalysis, menyoroti pertumbuhan signifikan dalam adopsi kripto di seluruh dunia, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah. Laporan yang dirilis pada Rabu ini menampilkan Indeks Adopsi Kripto Global 2024, dengan India, Nigeria, dan Indonesia menduduki peringkat teratas sebagai negara-negara dengan adopsi kripto paling besar.

Laporan tersebut merupakan bagian dari “Geography of Cryptocurrency Report 2024”, di mana Chainalysis telah menyusun peringkat tahunan kelima yang mengukur adopsi kripto di tingkat akar rumput. Peringkat ini didasarkan pada volume transaksi onchain di layanan terpusat dan protokol keuangan terdesentralisasi (defi), yang disesuaikan dengan faktor-faktor seperti ukuran populasi dan daya beli. Dalam laporan tersebut, Chainalysis menyatakan:

“Kami memberi peringkat pada 151 negara untuk yang datanya memadai.”

Metodologi Baru dan Dominasi Asia Pasifik

Peringkat tahun ini diperbarui dengan beberapa perubahan metodologis, termasuk pendekatan baru untuk mengukur aktivitas defi dan penghapusan volume perdagangan di bursa peer-to-peer (P2P) yang mengalami penurunan. Chainalysis juga mengungkapkan bahwa kawasan Asia Tengah & Selatan serta Oseania (CSAO) mendominasi Indeks 2024, dengan tujuh dari 20 negara teratas berasal dari wilayah ini.

Baca juga: Tether dan TRON Berkolaborasi Perangi Kejahatan Kripto, USDT Diprediksi Makin Aman

India, Nigeria, dan Indonesia berhasil memuncaki daftar, mencerminkan kekuatan adopsi kripto di wilayah yang kerap kali diasosiasikan dengan ekonomi berkembang. India sendiri terus menunjukkan dominasinya dalam ekosistem kripto global, mengingat populasi besar dan meningkatnya minat terhadap teknologi blockchain di negara tersebut. Di sisi lain, Nigeria dan Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang pesat dalam penggunaan kripto, terutama karena kebutuhan untuk solusi pembayaran yang lebih inklusif dan hemat biaya.

Pertumbuhan Aktivitas Kripto di Negara Berpenghasilan Rendah

Chainalysis mencatat bahwa tahun 2024 telah menunjukkan peningkatan aktivitas kripto secara global di berbagai kategori pendapatan. Negara-negara dengan pendapatan lebih rendah menunjukkan lonjakan dalam penggunaan stablecoin, terutama di wilayah Sub-Sahara Afrika dan Amerika Latin. Penggunaan stablecoin yang lebih banyak di wilayah ini didorong oleh kebutuhan untuk menghindari volatilitas mata uang lokal yang sering tidak stabil.

Stablecoin, yang biasanya dipatok pada mata uang fiat seperti dolar AS, telah menjadi pilihan utama bagi banyak individu di negara-negara berkembang yang mencari cara untuk melindungi nilai aset mereka di tengah ketidakpastian ekonomi. Chainalysis menyoroti bahwa negara-negara berkembang telah menjadi pusat inovasi dalam penggunaan kripto, terutama karena mereka menghadapi tantangan keuangan yang lebih mendesak daripada negara-negara maju.

Selain itu, Chainalysis melaporkan bahwa aktivitas transaksi bitcoin meningkat secara signifikan setelah diluncurkannya exchange-traded fund (ETF) bitcoin di Amerika Serikat. ETF ini memungkinkan akses yang lebih mudah bagi investor untuk terlibat dalam ekosistem bitcoin tanpa harus langsung memiliki aset digital tersebut. Pertumbuhan ini juga berdampak positif pada adopsi kripto secara global, karena semakin banyak investor yang tertarik untuk berpartisipasi dalam pasar kripto.

Masa Depan Adopsi Kripto di Indonesia

Sebagai salah satu negara dengan adopsi kripto tercepat, Indonesia berada di posisi strategis dalam peta perkembangan industri ini. Adopsi kripto yang kuat di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk tingginya penetrasi internet, populasi yang besar, dan meningkatnya kesadaran terhadap teknologi keuangan digital. Selain itu, keterbatasan akses terhadap layanan perbankan tradisional di banyak wilayah pedesaan mendorong masyarakat untuk mencari solusi alternatif melalui kripto.

Baca juga: Kekhawatiran Monopoli Muncul di Balik Regulasi Kripto di Indonesia

Pemerintah Indonesia juga mulai memberikan perhatian lebih serius terhadap regulasi dan pengawasan terhadap aset digital, dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang memantau pergerakan pasar kripto di dalam negeri. Meskipun demikian, regulasi yang lebih jelas dan komprehensif diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pelaku industri terhadap potensi kripto di Indonesia.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Meskipun adopsi kripto terus berkembang pesat di berbagai negara, termasuk di Indonesia, tantangan tetap ada. Volatilitas harga aset kripto, risiko peretasan, serta kekhawatiran terhadap pencucian uang dan aktivitas ilegal menjadi isu yang masih menghantui perkembangan sektor ini. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, regulator, dan industri sangat penting untuk memastikan bahwa ekosistem kripto dapat tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.

Namun demikian, potensi pertumbuhan tetap besar. Dalam konteks negara-negara berkembang, adopsi kripto dapat membuka peluang untuk inklusi keuangan yang lebih luas, memungkinkan individu yang tidak memiliki akses ke layanan perbankan tradisional untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital global. Negara-negara seperti Indonesia, dengan pertumbuhan adopsi kripto yang pesat, dapat memainkan peran penting dalam membentuk masa depan keuangan digital di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya.

Dengan demikian, laporan Chainalysis ini memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana adopsi kripto berkembang di seluruh dunia. Di tengah tantangan dan ketidakpastian global, negara-negara seperti India, Nigeria, dan Indonesia memimpin revolusi digital yang berpotensi mengubah wajah ekonomi global di masa depan.

Author

  • Lendry Bagar Lestari

    Selain berfokus pada penelitian dan analisis di bidang blockchain, Lendry juga berperan sebagai marketing dan penulis yang aktif. Keahlian dan kontribusinya mencakup berbagai aspek teknologi blockchain serta strategi pemasaran di dunia cryptocurrency.

    View all posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts