Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat lonjakan luar biasa dalam transaksi aset kripto di Indonesia selama semester I 2024, dengan total nilai mencapai Rp344,09 triliun. Angka ini mencerminkan peningkatan signifikan sebesar 353,94 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
Peningkatan Signifikan Jumlah Investor Kripto di Indonesia
Tidak hanya nilai transaksi yang meroket, jumlah investor kripto di Indonesia juga mengalami pertumbuhan yang tak kalah mengesankan. Pada Juli 2024, jumlah investor tercatat mencapai 20,59 juta, menunjukkan adopsi kripto yang semakin luas di kalangan masyarakat.
CEO Indodax, Oscar Darmawan, melihat tren positif ini sebagai tanda bahwa kripto semakin diterima oleh masyarakat Indonesia. Menurutnya, pertumbuhan pesat pasar kripto akan membuka jalan bagi berbagai inovasi di sektor keuangan digital.
“Peningkatan adopsi kripto memberikan peluang besar untuk pengembangan produk keuangan baru, seperti pembayaran berbasis blockchain dan kontrak pintar,” ujar Oscar, dikutip dari Kontan, Minggu (1/9/2024).
Meski begitu, Oscar juga mengingatkan bahwa pasar kripto tidak lepas dari fluktuasi harga yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Pada Jumat, 30 Agustus 2024, misalnya, harga Bitcoin sempat turun dan berada di sekitar US$ 59.000. Oscar menekankan pentingnya pendekatan yang hati-hati dan terinformasi dalam berinvestasi, mengingat fluktuasi harga merupakan bagian dari dinamika pasar yang lebih besar dan bukan sesuatu yang perlu dianggap negatif.
Ia juga mendorong para investor untuk tetap fokus pada strategi jangka panjang dan tidak terpengaruh oleh pergerakan harga dalam jangka pendek. Di samping itu, Oscar menyoroti pentingnya pemahaman yang mendalam tentang teknologi blockchain yang menjadi dasar dari investasi kripto ini.
